AW2,
Dear ALAHADIANS,
NEMBE KEMAWON KAWULO NINGALI POSTINGANIPUN KANGMAS SURYO ALAM WONTEN BLOG KITO ALAHADFAMILY, INGKANG DIPUN PARINGI JUDUL “Hanya ada 3 hari dalam hidup ini….”. MUGI SEDOYO SAMPUN MIRSANI UGI. 3 DINTEN SAWAU RUPINIPUN : PAST, PRESENT, FUTURE……….. PESENIPUN KANGMAS SURYO, SELAMAT MERENUNG, TAPI JANGAN BINGUNG…
(INDON : Baru saja saya melihat postingan-nya Bapak Suryo Alam di blog kita ALAHADFAMILY, yang diberi judul “HANYA ADA 3 HARI DALAM HIDUP INI….”. Semoga semua sudah melihatnya pula. 3 hari itu ternyata : past, present, future. Pesannya Bapak Suryo, Selamat merenung, tapi jangan bingung….)
KAWULO LAJENG NINGALI TANGGAPAN SAKING MBAKAYU ANI HS WONTEN POSTINGAN SAWAU, INGKANG KAGUNGAN USUL MAKATEN : Usul, kalo ga’ ada acara ngaji siapa saja yang punya topik bagus seperti tulisan di atas ini (RED : MAKSUDIPUN, TOPIK BAGUS KADOS TULISANIPUN KANGMAS SURYO ALAM SAWAU), di posting ke Blog. Semua diharapkan membaca, menyimak, then dibahas bareng yang rame gitu?!).
(INDON : Saya lalu melihat tanggapan dari Ibu Ani Hs di posting-an tersebut, yang mengusulkan…. dst).
INGGIH AMARGI KAWULO KEPENGIN NGATURAKAN SHARING KEMAWON, PRAMILO KAWULO LAJENG NDAMEL POSTINGAN PUNIKO. BOTEN MANGERTOS, PUNOPO PUNIKO TOPIK BAGUS PUNOPO BOTEN
(INDON : Ya karena saya ingin menyampaikan sharing saja, maka saya lalu membuat posting-an ini. Tidak tahu, apakah ini topik bagus apa tidak)
ATUR KAWULO PUNIKO INGGIH BAB TAFSIR AL QUR’AN – BOSO JAWI, INGKANG DIPUN PARINGI JUDUL AL IBRIZ. KITAB TAFSIR SAWAU DIPUN SUSUN DENING MBAH KYAHI BISYRI MUSTHOFA – REMBANG, INGGIH RAMANIPUN KYAHI MUSTHOFA BISYRI INGKANG KITO KENAL KYAHI PENYAIR PUNIKO.
(INDON : Yang saya sampaikan ini mengenai kitab tafsir Al Qur’an – Bahasa Jawa, yang berjudul Al Ibriz. Kitab tafsir ini disusun oleh Kyai Bisyri Musthofa-dari Rembang, yaitu Ayahanda dari Kyai Musthofa Bisyri yang kita kenal sebagai kyai penyair)
(Uda cape blum mmbca bhasa Jwa? Trusin Bhasa Jawa ato Indon sj? Sy si inginnya pake Bhasa Jw sj, tp nti yg bc jd cape. Ya ud, sy truske pakai bhs indonesia aj y —< Lha, kalau yang ini bahasa chattingnya versi Saqy Candy Kiddo. Baiklah, saya lanjutkan ya).
MENGERTI UNTUK MEMAHAMI DENGAN TAFSIR AL IBRIZ
Saya cerita dulu pengalaman saya. Bertahun-tahun membaca Al Qur’an, meski tidak sebanyak Bu Dedi bacanya, namun pemahaman yang saya peroleh saya pikir sangatlah sedikit. Membaca terjemahannya untuk meningkatkan pemahaman? Saya coba membaca terjemahan bahasa Indonesia versi Depag. Lagi-lagi, tidak terlalu banyak dan sering sih, tapi memang tetap cukup sulit untuk sampai kepada makna. Ya makna. Pak Djasman pernah cerita, ketika kecil belajar di surau mengenai makna Al Qur’an, metoda pemahaman yang saat ini semakin jarang dipraktekkan. Dalam metodologi pembelajaran juga disebutkan bahwa dengan membaca paling jauh kita hanya akan mencapai tingkat pengertian, yang nilainya 10% saja dari pemahaman. Untuk memahami, kita harus melaksanakannya (implementasi), yang akan men-jack-up pemahaman sampai 80-90%. Nah, saya ingin membaca yang sedemikian sehingga dapat membawa ke pengertian yang lebih dari 10% pemahaman, meski belum sampai ke 80-90% tersebut. Saya pikir-pikir, lalu saya ketik di google : tafsir Al Qur’an bahasa Jawa. Ternyata Mbah Google memberi petunjuk ke saya sampai ke AL IBRIZ tersebut.
Kalau tidak salah, arti AL IBRIZ adalah penjelas. Mungkin maksudnya dengan membaca Al Ibriz maka orang akan mendapatkan penjelasan secara gamblang mengenai Al Qur’an.
HURUF ARAB PEGON : MEMBERI MAKNA YANG LEBIH MERESAP
Saya membeli AL Ibriz di Bantul, pada Lebaran 2 tahun yang lalu. Sampai saat ini membacanya baru sampai Juz 4, kalau tidak malah kurang. Di bagian pengantarnya, Mbah Bisri menyampaikan bahwa tafsir ini menggunakan referensi kitab-kitab tafsir standar, misalnya Tafsir Jalalain dan Tafsir Ibn Katsir. Penyampaiannya menggunakan bahasa Jawa, namun ditulis dalam huruf Arab, bahkan tidak memakai harakat. Namanya apa, saya lupa ( Bu Irien bilang, Arab Pego, Arab Pegon!!!). Ya Arab Pegon. Karena saya tidak terbiasa dari kecil membaca jenis tulisan ini maka sudah pastilah terjadi hal-hal berikut : sulit membacanya, lambat benar bacanya, pegel dan kaku di lidah. Namun ajaibnya, menimbulkan situasi sedemikian sehingga :
– membaca lambat ternyata memberikan kesempatan otak kanan dan kiri berinteraksi sehingga tercapai keseimbangan antara pengertian pikir dan pemahaman di hati (kali ye..)
– membaca “grothal grathul” huruf Arab yang ternyata “berbunyi” Jawa, sungguh menimbulkan suasana aneh, takjub, ajaib, sampai dengan lucu dan geli
– banyak kata yang dipakai, menimbulkan penafsiran yang memberi makna lebih dari arti katanya
– terasa lebih meresap
SURAT AL KAFIRUN
Untuk memberikan gambaran yang maknawi, berikut ditampilkan Surat Al Kafirun yang diberikan tafsirannya sebagai di bawah ini :
Berikut adalah tafsir Mbah Bisyri untuk Al Kafirun :
Siapa nggak bisa membacanya? Saya coba membaca tafsir tersebut, dan selesai dalam waktu 4 menit. Saya sudah pernah TEST Gus Ibrahim membaca Al Ibriz ini, dan ternyata kecepatannya kalau dikalibrasikan untuk membaca tafsir Al Kafirun tersebut kira-kira akan selesai dalam 20 detik. Mungkin kalau percobaan dilakukan kepada Mbakayu-nya Gus Ibrahim, akan selesai dalam 18 detik, plus minus 20%. Wheleh-wheleh….
Huruf Arab Pegon tersebut kalau dibaca akan berbunyi sebagai berikut :
SURAH AL KAFIRUN
IKU SURAH MAKKIYYAH. AYATE ONO NENEM ( Itu Surat Makkiyyah. Ayatnya ada enam)
SAK GOLONGAN SAKING WONG-WONG KAFIR MATUR MARANG KANJENG NABI ( Segolongan dari orang-orang kafir MATUR – nah ini dia!!! – kepada Nabi)
YA MUHAMMAD – SAW ! AYO SAIKI PODHO RUKUNAN BAE : SALIROMU NYEMBAH SESEMBAHAN KITO SETAHUN, KITO NYEMBAH SESEMBAHAN IRO SETAHUN ( Ya Muhammad – SAW, ayo sekarang kita pada rukun saja : kamu menyembah tuhan kami setahun, kami menyembah Tuhan mu setahun)
JALARAN PENGUCAPE SAK GOLONGAN SAKING WONG-WONG MUSYRIK IKU, SURAH IKI TUMURUN KANG SURASANE : DHAWUHA MUHAMMAD – SAW ! HEY WONG-WONG KAFIR ! SAIKI INGSUN ORA MUNGKIN NYEMBAH SESEMBAHAN IRO KABEH, LAN UGO IRO KABEH ORA MUNGKIN NYEMBAH SESEMBAHAN INGSUN (Karena ucapan segolongan orang-orang musyrik itu, surat ini turun yang maksudnya : Katakanlah Muhammad-saw! Hai orang-orang kafir ! Sekarang saya tdiak mungkin menyembah tuhan mu semua, dan juga kamu semua tidak mungkin menyembah Tuhan saya).
LAN MENGKO UTOWO SESUK, UTOWO EMBEN, INGSUN ORA BAKAL NYEMBAH SESEMBAHAN IRO KABEH, LAN SIRO KABEH UGO ORA BAKAL NYEMBAH SESEMBAHAN INGSUN (Dan nanti atau besok, atau besok jauh nanti, saya tidak akan menyembah tuhan kamu semua, dan kamu semua juga tidak akan menyembah Tuhan saya).
SYIRIK IRO KABEH NAMUNG KANGGO SIRO DHEWE, ISLAM INGSUN KANGGO INGSUN DHEWE ( Syirik kamu sekalian / semua untuk kamu sendiri, Islam saya untuk saya sendiri )
Yang menarik saya adalah keterangan yang disampaikan oleh siapa saya lupa (he-he…), yang mengatakan bahwa tafsir Al Ibriz yang menggunakan bahasa daerah ini mampu menunjukkan rasa tertentu dalam komunikasi. Misalnya penggunaan kata MATUR (pada tafsir ayat 1 Surat Al Kafirun tersebut) yang digunakan oleh Mbah Bisyri untuk menggambarkan orang-orang kafir yang BERBICARA kepada Rasulullah saw. Kata MATUR menunjukkan bahwa :
– orang kafir yang sangat benci kepada Rasulullah saw tersebut ternyata bersikap SEGAN kepada Rasulullah saw, sehingga berbicara dengan cara sedemikian sehingga harus digambarkan sikap dan kata-kata yang diucapkannya dengan memakai kata MATUR
– apa lagi?
Nah, siapa yang sudah membaca posting-an ini, mohon membantu saya untuk memahami makna Surat Al Kafirun melalui tafsiran Al Ibriz tersebut di atas, seperti pesan dari Mbakayu Ani Hs agar semua memberikan tanggapan dan pendapatnya. Sehingga meskipun kita semua tidak mengaji di malam Ahad, namun silaturahmi dan diskusi tetap berjalan.
Saya tunggu tanggapannya, please click Tanggapan, tulis sebanyak-banyaknya….
Ayo semua, yang merasa jagoan membaca Arab Pegon, yang membaca “grothal grathul” sehingga lidah jadi pegel, yang mendapat makna tertentu dari tafsiran tersebut, WAJIB POSTING. Click TANGGAPAN di bawah ini dan susun kata dan kalimat yang panjang lebar.
Matur nuwun, terimakasih,
W3
mps